Sunday, February 26, 2006

Rekapan Cerita bwt adit neh!!

nih adalah cerita original bwtan gw bwt hadiah ultah salah satu temen gw yg namanya Adit, biar gak ilang jd gw publish jg di blogs gw

Here it is:
gw ada cerita neh, dahulu kala di sebuah kerajaan di sebuah negeri yang bernama Rune Midgard (RO bgt dah hahaha), ada seorang raja yang amat bijaksana, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung, namanya raja Arief ke-88. Di negeri itu ada negara-negara bagian lainnya, yaitu Payon, Prontera, Aldebaran, Geffen, Nifleheim, Juno, Morroc, dan Comodo. Alkisah sang Raja mengadakan sayembara untuk mencari sebuah lukisan kerajan yang hilang. Lukisan itu diberi bernama "The Kindness of Friendship". Sang raja menjanjikan sebuah hadiah yang sangat berhag bagi mereka yang dapat menemukan lukisan itu. Sejak itu seluruh warga Rune Midgard berlomba-lomba untuk mendapatkan lukisan itu. Sampai tibalah seorang Wizard melihat pengumuman itu. Wizard itu bernama Adit. Dia mulai mengumpulkan informasi dari orang-orang sekitar tentang keberadaan lukisan itu. Akhirnya bertemulah dia dengan seorang Alchemist bernama Rizki. Dia menanyakan pada sang alchemist dimana kira-kira lukisan itu berada.

2nd story
Sang alchemist mengatakan bahwa ketika dia sedang membetulkan komputernya yang rusak di pusat kota kemarin di melihat seorang thief sedang membawa sebuah lukisan besar yang ditutupi dengan kain. "Aku pikir sang pencuri menuju ke kota morroc yang terletak di sebelah selatan", kata sang alchemist. Akhirnya wizard itu bergegas menuju morroc. Sesampainya di Morroc sang wizrd bingung, karena kota itu sangat ramai. sampai akhirnya di bertemu seorang Blacksmith bernama Gerry. Sang wizard mennyakan apakah blacksmith itu melihat orang yang mencurigakan membawa lukisan. "Aku melihat orang itu, tapi aku tidak akan memberitahukan kepadamu, kecuali kau membawakan aku sebuah Golden Bell" kata blacksmith itu. Dengan berat hati sang wizard mencoba mencari golden bell yang menurut rumornya ada di sebuah kota bernama Aldebaran. Sesampainya di Aldebaran sang wizard mencari-cari golden bell, tapi tak ada satu orangpun yang tahu dimana benda itu berada. To be continued....

3rd story
Dengan perasaan kecewa berjalanlah wizard itu ke tepi Kincir Air. Sampai ia ada seorang Acolyte yang kelihatan sangat kebingungan. Sang wizard menanyakan apa yang membuat aco itu sangat kebingungan. "hai aku Braight, aku sedang mencari beberapa empty bottle untuk magic "aqua benedicta"ku, apa kau memilikinya?" kata sanga aco. Sang wizard kebetulan memiliki beberapa empty bottle dan akhirnya dia memberikan pada acolyte itu. Sang acolyte segera mengucapkan mantra sihir dan "whuzzz" AQUA BENEDICTA!!!!. tiba-tiba sebuah cahaya bewarna putih menyelimuti air dalam botol itu. "Kau tahu, air dalam botol ini bernama holy water, air ini dapat menyembuhkan apa saja dan bahkan dapat melihat benda apa saja" kata sang acolyte. Sang wizard berpikir apakah air itu dapat mengetahui dimana keberadaan golden bell tersebut. "Baiklah aku akan coba mencari dimana golden bell itu" kata sang aco. "Ya aku melihatnya, sebuah tempat dimana malam menjadi penguasanya". to be continued...

"hmm ini pasti kota Comodo" kata sang acolyte. "apakah kau juga bisa melihat orang di holy water itu??" kata si wizard. "Bisa saja kau mencari siapa??" kata si acolyte. "akutak tahu namanya tapi seorang pencuri" kata si wizard. "Maaf aku hanya dapat mencarikan apabila ada nama lengkapnya" sesal si aco. "tapi aku dapat mengirimmu menuju Comodo menggunakan Warp Portal" katanya. Lalu pergilah wizard itu menuju Comodo dengan warp portal. Sesampainya di Comodo akhirnya dia mendapatkan golden bell itu. Pergilah kembali i ke Morroc untuk menemui si Blacksmith. Balcksmith itu memberi tahu kalau sang pencuri pergi ke kota prontera. Pergilah dia ke Prontera. Tapi gerbang kota itu benar-benar tertutup. "Maaf untuk sementara kota ini kami tutup" jelas para pengawal. Sang Wizard berjalan mencari jalan lain. Sampai dia melihat ada pintu air yang trbuka di pinggir benteng Prontera. Tapi dia membutuhkan sebuah perahu. Di dekatnya lewatlah seorang Knight menggunakan Peco-peco. Knight itu bernama Eith..

Dia menanyakan kepada Knight itu bagaimana caranya masuk kedalam Prontera. "Aku bisa memberikanmu tumpangan. Naiklah ke Peco-pecoku" kata sang Knight. Setelah si wizard naik akhirnya burung peco-peco itupun terbang melewati benteng Prontera dan tiba di dalam Prontera. Wizard itu mengucapkan terima kasih pada sang Knight dann bergegas pergi mencari sang Pencuri. Sampailah ia di dalam Kastil. Dia berhadapan langsung dengan pencuri itu. Dengan Magic "Fire Bolt" akhirnya ia berhasil menglhkan sang pncuri dan mengambil lukisan itu kembali. Akhirnya ia pergi menuju Sang Raja Rune Midgard. "Oh seorang Wizard, apakah kau yang telah menangkap pencuri itu?" tanya sang raja. "Iya baginda raja, tapi aku tidak mungkin dapat menemukan pencuri itu tanpa bantuan teman-temanku dan orang-orang baginda" jawab sang wizard. "Baiklah, seperti janjiku, aku akan memberikan hadiah untukmu. Ada 3 pilihan hadiah. Pertama Uang sebesar 10 milliar zenny, Kedua Buku Mantra kuno, ketiga.......

Last Story
"Ketiga sebuah kotak kecil yang hanya berisi sebuah kertas" kata sang raja. "aku memilih hadih ketiga yang mulia" kata si wizard. Sang raja memberikan hadiah itu pada sang wizard. Sebuah kotak berwarna biru yang sudah agak usang. Dibukanya kotak itu dan ada secarik kertas didalamnya. Kemudian dia baca kertas itu:
"Inilah aku, seorang anak manusia yang mencari jati diri. Inilah aku seorang anak yang menginginkan masa depan. Inilah aku, seorang penyihir yang haus akan kekuatan, bukan hanya untuk diriku, tapi juga untuk semua orang yang aku cintai. Kini aku telah menyadari kalau dalam segla hal aku tidak dapat mengerjakannya sendiri. Kini aku telah dewasa, telah siap menghadapi rintangan dihadapanku. Kini Aku telah dewasa, aku sudah melewati berbagai masa transisi dalam 1/4 hidupku. Sebuah cita-cita dalam hatiku, bahwa aku ingin lebih baik...".
Demikianlh cerita itu dibuat oleh Arief Rahman sebagai HADIAH ULTAH BWT ADIT!!!!!!! SELAMAT ULTAH YA DIT!!!!!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home